fbpx

Riset Produk

Apa itu riset?

Tenang, jangan langsung bingung gitu dong, kayak dengar sesuatu yang serba sulit dan rumit aja. Riset di sini bukan kayak riset ilmuwan di laboratorium atau kayak pakar yang lagi penelitian.

Riset yang kita lakukan sederhana, kok. Hehe…

Walaupun dalam dalam Kamus Bahasa Indonesia riset diartikan sebagai suatu penyelidikan atau penelitian untuk mendapatkan fakta yang baru, tapi tugas atau kerjaan kita tidak rumit-rumit banget alias “SERSAN”, serius tapi santai.

Jadi, riset yang kita lakukan semata-mata untuk menemukan fakta-fakta apa saja mengenai produk yang akan kita pajang dan jual di toko marketplace kita. Toh, tujuan kita buka toko di marketplace tiada lain tiada bukan untuk jualan produk, kan?

Nah, produk sendiri adalah barang atau jasa yang mau kita jual. Makanya kita harus tahu dulu produk-produk apa saja yang bisa kita jual di marketplace. Jangan sampai hasrat jualan menggebu-gebu, giliran ditanya mau jualan apa masih bingung.

 

“Riset yang betul biar tidak ngawur.”

 

Riset produk adalah salah satu kunci sukses memenangkan persaingan jualan di pasar online. Lha, kalau barangnya saja belum ada, bagaimana pembeli mau datang.

Buka toko tapi tidak ada produk, sama saja bohong, rekening bakal tetap kosong. Iya, tidak? Padahal kalau kita jeli dan teliti, produk jualan itu bisa dicari tanpa perlu pusing-pusing.

Terus, gimana caranya?

Nih, saya kasih bocorannya, ya.

Tidak perlu ribet, kalau mau cari produk untuk dijual, ingat saja tiga poin ini:

  • Jual yang dekat
  • Jual yang diminati
  • Jual yang disukai

 

  1. Jual yang dekat

Sebelum cari ke sana kemari, ayo kita cari yang ada di sekitar kita dulu. Kuncinya cuma satu: jeli melihat peluang. Ada beberapa barang yang bisa kita jual:

  • Produk khas daerah

Indonesia kaya dengan budaya lokal. Biasanya, tiap daerah punya produk khas atau unggulan masing-masing. Tidak mesti produk berupa kerajinan atau makanan tradisional aja, ya.

Misalnya apa? Misalnya baju koko di Tasik, jaket kulit di Garut, sepatu dan tas di Cibaduyut, dan lain sebagainya.

Kalau Anda tidak tahu produk apa yang ada di sekitar Anda, berarti ini saatnya main agak jauh. Ayo, jelajahi kota tempat Anda tinggal. Lihat produk apa yang banyak diproduksi di sana dan kira-kira bagus kalau dijual di marketplace.

  • Produk milik orang-orang yang kita kenal

Kalau tadi ngomongin soal daerah, sekarang kita bicara tentang orang, kenalan, koneksi, apa pun lah istilahnya.

Intinya, kita cari tahu dulu, apakah ada orang di sekitar kita yang memiliki produk untuk dijual?

Coba tanya saudara Anda, sepupu Anda, kenalan Anda, teman sekolah Anda, apakah mereka punya produk yang bisa Anda jual di marketplace?

Yuk diingat-ingat lagi, yuk. Kalau sudah tahu siapa orangnya, langsung dekati dan katakan bahwa Anda ingin membantu menjualkan produk dia.

Insya allah, tidak akan nolak. Toh, kita bantuin dia jualan. Dia enak, kita juga enak. Hehehe.

  1. Jual yang diminati

Minat orang pada suatu produk bisa disebabkan oleh dua hal: kebutuhan dan keinginan.

  • Minat karena butuh

Ada produk-produk yang dibuat untuk menjadi solusi bagi masalah pasar. Misalnya, kalau ada yang bermasalah sama jerawat, berarti dia butuh obat penghilang jerawat.

Kalau ada yang ingin hamil tapi kesulitan, berarti dia butuh obat penyubur atau program hamil.

Ada juga yang sudah jadi kebutuhan sehari-hari, bukan dibutuhkan karena ada masalah. Misalnya alat cukur kumis dan janggut. Memotong rambut kan sudah jadi bagian dari keseharian dan dilakukan dengan rutin. Maka alat cukurnya menjadi sebuah kebutuhan.

Nah, tugas kita adalah memperhatikan kira-kira apa nih produk yang dibutuhkan? Apakah kita bisa dapat pasokan barangnya? Apakah kita bisa dapat supplier-nya? Kalau iya, sudah jual itu aja.

  • Minat karena ingin

Sebuah produk diminati bukan hanya karena dibutuhkan, bisa juga karena pengen aja. Produk-produk seperti ini biasanya adalah produk yang sedang nge-trend.

Misalnya apa?

Misalnya kamera mirrorless. Meski sebagian orang memang membutuhkannya untuk keperluan pekerjaan, misalnya fotografer, tapi ada juga yang menginginkan kamera mirrorless hanya karena pengen aja.

Karena melihat orang lain banyak yang pakai, jadinya timbul juga keinginan untuk memiliki produk yang sama. Contoh lain misalnya drone. Kasusnya juga mirip dengan kamera mirrorrless.

Contoh lain yang lebih kecil misalnya tongsis. Waktu lagi nge-trend tongsis banyak banget orang yang pengen punya. Padahal bisa jadi sebetulnya tidak butuh-butuh amat. Tapi karena lihat banyak orang pakai produk yang sama jadi timbul deh perasaan ingin memiliki.

  • Minat karena butuh dan ingin

Yang ini adalah kombinasi dari keduanya. Produknya memang memberikan solusi untuk masalah pasar tapi juga sedang populer dan banyak dibicarakan orang.

Misalnya untuk produk skin care. Produk skin care dibutuhkan oleh orang-orang yang  memiliki masalah dengan kulit mereka, biasanya terutama muka. Artinya, produk-produk perawatan wajah sangatlah dibutuhkan.

Nah, di antara sekian banyak produk perawatan wajah, ada yang lebih populer dari yang lain. Masih ingat tidak ketika produk dari salah satu brand Korea menjadi primadona?

Banyak sekali orang yang ingin membeli produk dari brand tersebut. Padahal brand lain juga bukannya tidak menyediakan produk yang sama. Tapi karena produk dari brand Korea itulah yang sedang nge-trend, jadi semakin banyak orang yang ingin memilikinya.

  1. Jual yang disukai

Kalau yang di poin nomor dua itu kita membicarakan dari sisi pasar, sekarang kita berbicara dari sisi kita sendiri. Kita gali lagi minat dan keahlian kita.

  • Produk hobi
  • Anda sukanya apa?
  • Apa yang biasanya Anda lakukan untuk menghabiskan waktu senggang?
  • Jika sedang butuh refreshing, biasanya apa yang Anda kerjakan?

Kita bisa mulai dari situ.

Misalnya Anda punya hobi naik gunung. Coba deh digali, produk apa saja yang dibutuhkan untuk menunjang hobi Anda itu. Mulai dari tas carrier, sepatu, tenda, botol minum, dan lain sebagainya.

Anda bisa membuka toko yang menyediakan barang-barang tersebut.

Contoh lain, misalnya Anda punya minat sama dunia kopi. Bikin list barang apa saja yang dibutuhkan oleh orang-orang seperti Anda. Bisa biji kopinya, bisa grinder-nya, bisa mesin press-nya, dan lain-lain.

Enaknya jualan produk sesuai hobi adalah Anda sudah terbiasa sebagai pengguna. Anda tahu barang apa yang bagus, merek apa yang lebih banyak dicari dan sebagainya.

Selain itu, Anda juga tidak akan terlalu kesulitan mencari pasarnya. Kan pasarnya sudah jelas, kalau jual yang berhubungan dengan kamera, Anda bisa menjualnya ke komunitas fotografi. Kalau jualan biji kopi, bisa jualan ke komunitas pencinta kopi.

Nah, sekarang coba tulis di sini apa hobi Anda dan kira-kira produk apa yang bisa dijual.

 

  • Produk sesuai keahlian

Selain berdasarkan minat, Anda juga bisa menjual produk yang berhubungan dengan keahlian Anda.

Misalnya nih, Anda seorang petani sukses di kampung. Selain bertani, Anda juga bisa sambil berjualan. Apa produk yang dijual? Dari benih sampai perkakas bisa Anda jual.

Enaknya jualan produk yang sesuai keahlian itu apa sih?

Yang jelas, Anda punya bekal ilmu untuk meyakinkan kepada calon pembeli tentang pentingnya produk yang Anda jual.

Bayangkan kalau Anda menjual produk yang tidak Anda pahami. Jangankan kualitasnya, cara pakainya aja gak ngerti. Pasti butuh usaha ekstra untuk bisa mempromosikannya pada calon pembeli.

Memahami product knowledge itu penting banget untuk jualan. Nah, ketika Anda menjual produk yang berkaitan sama keahlian Anda, Anda jadi punya kekuatan lebih dibanding yang lain.

Mindset

Untuk menjadi sukses kita perlu membenahi mindset kita, karena mindset inilah yang mempengaruhi tindakan-tindakan kita, mindset adalah cara berpikir, bukan IQ seseorang, karena orang dengan IQ tinggi pun belum tentu memilih mindset yang tepat

Jika tubuh kita diibaratkan komputer, maka Mindset adalah operating sistemnya, kemudian skill dan strategi bisnis adalah softwarenya
Skill bukan untuk dihafal tapi dipraktekkan dan dilatih, karena jurus 3 tahun yang lalu belum tentu masih cocok dipraktekkan saat ini, tetapi mindset cara bekerja, cara berpikir, cara bertindak amat sangat jarang berubah

Strategi dan taktik ibarat motor 1000cc. Anda punya motor canggih dan kenceng, tapi kalau punya mindset ngebut itu berbahaya, maka kita tidak akan ngebut meski naik motor paling cepat

 

Membuat List Produk Berdasarkan apa yang anda senangi

> Produk apa saja yang berhubungan dengan hobi dan passion anda
> Jasa apa saja yang berhubungan dengan hobi / passion tersebut

Contoh Passion dan Hobi

> Beribadah
> Olahraga
> Gadget
> Investasi
> Berkebun
> Memasak
> Memelihara Hewan
> Minum
> Karya Seni
> Jalan-jalan

Berdasarkan produk yang anda pakai
Contoh kisah Philip Knight pemakai sepatu lari yang membuat sepatu lari sendiri setelah sekian lama import dan rebranding

Berdasarkan ramuan keluarga contoh Wak Doyok

Berdasarkan makanan kesukaan contoh Pak Totok Kacang Telur ( karena suka makan kacang telor lalu usaha kacang telor )